Senin, 14 November 2016

GOA CERME | IMOGIRI BANTUL

Goa Cerme adalah goa peninggalan sejarah yang terletak pada daerah perbukitan di dusun Srunggo, Selopamioro, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 km selatan Yogyakarta. Goa Cerme memiliki panjang 1,5 km yang tembus hingga padukuhan Ploso, kecamatan Purwosari kecamatan Giritirto, Kab.Gunungkidul. Ploso merupakan padukuhan untuk menuju padukuhan Gading. Di samping goa Cerme, disekitarnya terdapat gua lain yang lebih kecil seperti Goa Dalang yang biasanay digunakan untuk semedi para dalang, Goa Ledek untuk semedi para seniwati/ sinden , Goa Badut yang digunakan untuk semedi para komedian dan Goa Kaum yang digunakan semedi para kiai. Untuk mencapai Goa, terdapat tangga setinggi 759 m. Kata cerme berasal dari kata ceramah yang mengisyaratkan pembicaraan yang dilakukan walisongo. Goa Cerme dulunya digunakan oleh para Walisongo untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Bahkan dahulu para Wali bermusyawarah di Goa Cerme untuk mendirikan Masjid Agung Demak.Setiap Senin atau Selasa wage, selalu diadakan upacara syukuran untuk meminta berkah kepada Tuhan. Goa ini termasuk goa yang panjang dan penuh susasana mistis. Daya tarik utama wisatawan dari Goa Cerme adalah keindahan stalagtit dan stalagmit serta adanya sungai bawah tanah dan banyaknya kelelawar di dalam gua. Goa ini sangat gelap dan harus menggunakan senter apabila kita akan menelusurinya. Selain itu kita juga harus menggunakan jasa pawang apabila akan masuk kesana karena sudah ada peraturan dari pihak pengelola Goa Cerme. Semua itu demi keselamatan para wisatawan. Lantai goa digenangi oleh air tanah dengan rata rata kedalaman air sekitar 1 hingga 1,5 meter. Goa ini terdiri dari banyak tempat- tempat untuk ritual pada jaman dahulu, seperti panggung pertemuan, air zam zam adalah batu yang keluar airnya bisa digunakan untuk obat, untuk mandi supaya sehat, konon air zam- zam tersebut mempunyai makna bahwa apabila orang ingin minum air zam-zam tetapi tidak mampu ke melah bisa minum air di batu ini ibarat seperti air zam- zam, Batu Mustoko adalah berbentuk mahkota raja tetapi sejak tahun 1996 hilang dan tidak diketahui sebabnya , watu kaji adalah batu yang diibaratkan seperti hajar aswat, pelungguhan / paseban adalah tempat yang digunakan untuk bertapa, kahyangan , grojogan sewu merupakan air terjun yang terdapat di dalam goa, air penguripan, gamelan, batu gilang, lumbung padi, gedung sekakap, kraton yang konon adalah tempat pertemuan Sri Sultan Hamengkubuwono dan Ratu Kidul pada jaman dahulu , panggung, goa lawa dan watu gantung. Pada jaman dahulu Goa cerme adalah tempat ritual yang dikeramatkan tapi akhirnya diambil oleh desa dan dikelola oleh Dinas Pariwisata sehingga menjadi tempat wisata. Goa cerme pernah dijadikan tempat uji nyali dan juga acara lain yang mengandung acara religi berbau mistis. Peraturan di dalam goa yaitu pengunjung tidak boleh teriak- teriak, berkata kasar/jorok, atau jail. Karena kalau di langgar bisa kesurupan.

Photo By : Pecinta Obyek Wisata Yogyakarta kopdar 17 Agustus 2016 di Goa Cerme Imogiri Bantul Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar