Sabtu, 12 November 2016

BENTENG KRATON YOGYAKARTA

Tumbuh besar sejak masa Mataram Kartasura hingga memprakarsai pembangunan Keraton Surakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono I memerintahkan agar pembangunan Beteng Keraton Yogyakarta dapat melengkapi kekurangan sistem pertahanan pada masa-masa sebelumnya. Beteng Keraton Yogyakarta dilengkapi dengan banyak pintu untuk memudahkan mobilisasi pasukan atau di sisi lain untuk mengecoh serangan lawan.
Pintu-pintu gerbang Beteng yang bentuknya melengkung, oleh Orang Jawa kemudian disebut dengan istilah “Plengkung”. Awalnya, terdapat 5 Plengkung disekeliling Beteng Keraton Yogyakarta. Plengkung Tarunasura terletak di timur Alun-Alun Utara. Plengkung Jagasura terletak di sebelah barat Alun-alun Utara. Plengkung Madyasura atau “plengkung buntet” yang dahulu sempat akan diserbu oleh serdadu Inggris dalam peristiwa Geger Sepoy, terletak di sebelah timur. Sementara itu, Plengkung Jagabaya terletak di sebelah barat. Terakhir, Plengkung Nirbaya, letaknya di sebelah selatan.
Dari kelima plengkung tersebut, yang tersisa pada saat ini hanyalah Plengkung Nirbaya yang juga dikenal dengan sebagai Plengkung Gading dan Plengkung Tarunasura di daerah Wijilan.
Foto: Tepas Tandha Yekti
Sumber:
KRT. Jatiningrat
KRT. Kusumanegara
Prof. Inajati Adrisijanti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar