Selasa, 29 November 2016

Puncak Moyeng , Pegunungan Tertinggi Di Girimulyo Kulonprogo | POWY.COM

Girimulyo adalah sebuah wilayah kecamatan yang terletak di Kabupaten Kulonprogo provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari kota jogja ke arah barat lurus melewati jalan Godean sampai melintasi jembatan sungai progo. Setelah melewati jembatan, ada sebuah perempatan lampu merah yang sering disebut perempatan kenteng-nanggulan. Dari perempatan lurus ke barat maka akan masuk ke wilayah kecatam Girimulyo.
Wilayah kecamatan girimulyo terletak di pegunungan yang cukup tinggi, sehingga memiliki pesona alam yang indah. Ada berbagai spot / area yang bisa kita jadikan tujuan wisata alam, karena pemandangan atau panoraman alamnya yang Indah.
Foto : Ariv
Powy.com

Lueng Leng , Pesona Dunia Goa Bawah Tanah Gunungkidul

Jalanan yang rimbun dan teduh oleh banyaknya pohon jati memberikan sebuah kanyamanan. Udara yang panas, dilibas oleh sejuknya angin, dan inilah perjalanan menuju tanah karang di Gunung Kidul. Sesekali menemukan perkampungan, lalu hilang oleh lebatnya hutan adalah pemandangan yang luar biasa saat menuju sebuah goa alam yang penuh dengan cerita kelam.
Pintu masuk menuju Goa Leng. Udara di dalam lorongnya sangat sejuk dan nyaman . Sangat kontras dengan udara di luar
Salah satu tanah di desa Giring, Kecamatan Paliyan-Gunung Kidul runtuh sedalam lebih dari 90 meter. Ternyata dasar tanah yang runtuh adalah sebuah goa vertikal dan horisontal. Dibawahnya persis mengalir sungai bawah tanah. Kejadian ini ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu, namun saat ini masih bisa disaksikan rekaman peristiwa tersebut.
Penduduk setempat menamakan lueng, goa ini dengan nama Lueng Leng. Lueng bisa di analogikan sebagai lobang raksasa dan leng adalah goa. Jadi dalam lobang tersebut terdapat goa yang menganga setinggi hampir 40 meter, itupun mulut goanya saja. Goa ini memiliki 2 pintu masuk, yakni dari sisi sungai atau turun lewat lueng atau sumur raksasanya.
Dari citra satelit,lueng leng ( lingkaran merah) terlihat dengan jelas. Kotak putih adalah area lueng leng yang di perbesar. Dari Kota Wonosari terlihat jelas akses jalan menuju lokasi .
Untuk akses ke lokasi ini sangat mudah. Lobang lueng dapat dilihat dari citra satelit dalam peta digital. Cukup melihat daerha Semanu-giring, dan jika melihat adal lobang menganga dan sungai besar maka itulah lueng leng. Cukup tandai dan biarkan peta digital dan GPS yang menuntun anda, dan itulah cara kami. Tak salah kami beberapa kali berbalik arah. Bukan kami tersesat, tetapi GPS tidak memberikan informasi jalan yang bisa dilewati mobil kota atau tidak.
Dari mulut goa, banyak pilihan untuk masuk kedalam. Bisa turun dengan menggunakan tali, bagi yang berani atau masuk lewat mulut sungai. Sebuah pilihan yang baik menurut saya dengan turun dengan menggunakan tali. Sebuah batang poho jati menjadi jangkar ujung tali dan beberapa lobang tembus batu karang menjadi jangkar kedua dan ketiga. Setelah semua dinyatakan aman, maka pelan-pelan tali dengan diameter 8mm menghatarkan tubuh ini turun kedalam dasar goa.
Lorong menuju luen leng jika masuk lewat jalur sungai . Nampak tumbuhan yang selalu menghijau.
Bagi yang kurang terampil dengan alat panjat tebing, maka ada jalan memutar yang biasa dipakai penduduk setempat untuk mengambil air dan memancing ikan. Saat saya turun dengan susah payahnya, nampak anak-anak dari desa Candi sedang asyiknya memancing ikan di sebuah ceruk sengai. Keringat dan lelehan adrenalin terbayar sudah saat melihat ada jalan memutar untuk masuk ke dalam dasar goa.
Sejenak menghela nafas, sambil menikmati sejuknya lorong goa yang ditembus angin. Tepat di bawah kaki saya adalah sungai bawah tanah yang mengarah ke selatan dan sebagai hilirnya ada di samudra hindia. Kebetulan saat itu adalah kemarau, sehingga sungai mengering dan terdapat beberapa ceruk. Ikan-ikan ada yang terjebak dan menjadi buruan anak-anak desa.
Pemandangan dari dasar goa lueng leng
Sesaat setelah mengembalikan tenaga saatnya berjalan munuju lueng leng. Lorong sepanjang hampir 50 meter dengan zona remang-remang menuntun langkah menuju leng. Dari kejauhan nampak mulut goa leng yang menganga. Hiasan-hiasan ornamen dinding dari batu kapur terlihat kusam. Aroma goano begitu terasa menusuk hidung dengan bau busuknya. Tiba-tiba dari langit awan sudah berubah warnanya yang semula berawan dan sesekali nampak warna biru, kini berubah abu-abu pekat.
Pemandangan dari atas luen leng, terlihat sebuah sungai yang akan masuk menuju leng
Aliran sungai bawah tanah adalah daerah yang rawan dan berbahaya. Bisa saja setiap banjir datang tanpa ada peringatan, jika di bagian hulu terjadi hujan lebat. Maka sesegera mungkin meninggalkan lokasi ini dan cukup sekian kunjugan kedalam dunia bawah tanah kali ini.

Foto : Danta T.j

Bukit Pengilon ,Surga Tersembunyi Di Tepus Gunungkidul | POWY.COM

Gunungkidul, Yogyakarta merupakan salah satu kawasan Geopark Gunungsewu yang memiliki banyak pegunungan dan bukit yang tersebar di berbagai wilayah. Gunung atau bukit ini pun ada yang telah dimanfaatkan sebagai obyek wisata unggulan seperti Gunung api Purba Nglanggeran. Selain itu ternyata masih banyak potensi Gunung dan Bukit yang tak kalah menarik untuk dikembangkan sebagai objek wisata di Gunungkidul.
Nah kali ini gedangsari.com akan mengulik tentang salah satu bukit di Gunungkidul Yaitu Bukit Pantai Pengilon. Pantai Pengilon adalah salah satu destinasi pantai dari deretan pantai yang berada di Gunung Kidul, Yogyakarta. Tepatnya di desa Ngestirejo Tepus, Gunung Kidul pantai ini belum terlalu banyak terekspose ke luar.
Indahnya Bukit Pantai Pengilon
Pantai ini berada di sebelah timur pantai Drini
sekitar 500 meter kalau tidak salah. untuk menuju ke pantai Drini ada 2 jalur yaitu ,jalur yang sebelah barat dan jalur yang sebelah timur (jalur yang sebelah timur ini tidak direkomendasikan untuk dilewati karena banyak aspal yang terkelupas).
Ini adalah hidden paradise Gunungkidul yang bernama pantai Pengilon. Di dunia maya pantai ini dikenal dengan nama Pengilon. Namun masyarakat sekitar mengenal pantai ini dengan nama Pengilen. Pantai dengan pasir yang tidak begitu luas tetapi memiliki karang besar di bagian baratnya. Bahkan diantara susunan karang membentuk gua kecil. Dan di pantai ini juga digunakan untuk menanam rumput laut bagi penduduk sekitar.
Yang mulai hits saat ini adalah bukit nya yang sering muncul di media sosial, bukit Pengilon ini memang sangat pas untuk mengabadikan momen anda dengan berfoto-foto ria bersama teman anda. Pemandangan luas pantai dan hijaunya rerumputan di bukit ini memang membuat lokasi ini menjadi incaran para penggemar selfie.
Foto : @ryo_rebi

Wisata Kuliner Jogja | Gudeg Yu Djum [ powy_wisata_kuliner ]

Gudeg Jogja paling enak dan terkenal yang wajib dikunjungi pertama adalah Gudeg Yu Djum. Gudeg ini termasuk salah satu gudeg Jogja yang paling terkenal akan cita rasanya yang enak dan maknyus. Diteruskan secara turun menurun dan sekarang sudah generasi ke-empat. Gudeg Yu Djum menyajikan gudeg kering yang terkenal memiliki rasa yang gurih dan lezat, cocok untuk dijadikan oleh-oleh. Lokasi dan alamat warung Gudeg Yu Djum terletak di sentra gudeg Jalan Wijilan, jalan Kaliurang km.4 (sentra gudeg Barek) dan di jalan Adisucipto. Warung Gudeg Yu Djum juga memberikan kesempatan kepada wisatawan asing dan domestik untuk dapat langsung melihat proses pembuatan Gudeg, atau bahkan terlibat dalam proses pembuatannya.
Salah satu rahasia kegurihan gudeg Yu Djum adalah gudegnya dimasak di kompor model lama yang apinya dari kayu bakar. Sama dengan gudeg lainnya, Gudeg Yu Djum disajikan dengan krecek pedas, ayam dan telor bumbu gudeg, termasuk tahu dan tempe bacem. Gudeg Yu Djum disajikan diatas daun pisang. Harumnya sangat khas gudeg, gurih yang berasal dari santan ditambah aroma gula merah. Manisnya cocok di lidah orang yang bukan orang Jawa dan para turis. Ditambah ayam kampung dan telornya yang kuat dengan rasa bumbunya yang meresap. Kreceknya bertekstur kering seperti gudegnya. Sedikit pedas dan santannya juga tidak kental terasa dimulut. Kalau mau lebih pedas, cabe rawit rebusnya menambah cita rasa pedasnya
Anekakuliner.com

Senin, 28 November 2016

JALAN JALAN DI BUKIT PANGUK KEDIWUNG | Dok. POWY.COM

Rute Menuju Bukit Panguk Kediwung – Dlingo, daerah yang terletak di deretan Pegunungan Sewu bantul kini bersolek menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Bantul, terutama untuk target wistawan lokal dan kawula muda. Setelah terkenal dengan curug Lepo, Puncak Becici, dan Kebun Buah Mangunan, kini Dlingo punya ikon wisata baru “Negeri di Atas Awan” Bukit panguk Kediwung. Dinamakan negeri di atas awan karena banyaknya pengunjung yang sering mengambil foto saat pagi hari dengan masih banyaknya fog atau kabut, sehingga terlihat seperti berada di atas awan. Spot Puncak Panguk Kediwung ini memang mengadopsi dari Gardu pandang Kebun Buah Mangunan yang sudah lebih dulu terkenal. Bedanya, di Bukit panguk Kediwung dibuatkan gardu pandang yang menjorok ke jurang sehingga angel foto benar benar bagus seperti di atas awan. Tak heran jika banyak yang penasaran ingin berkunjung ke bukit Panguk Kediwung dlingo untuk mendapatkan foto dengan background kabut pagi. Tapi masih banyak yang kebingungan menemukan wisata baru di Bantul ini karena belum mengetahui rute menuju Bukit Panguk Kediwung Dlingo ini, lantas di mana lokasinya?
Lokasi Bukit panguk Kediwung
Lokasi Bukit Panguk Kediwung Bantul
Lokasi Bukit panguk ini tak jauh dari Kebun Buah mangunan, masih satu deretan pegunaungan sehingga bisa dibayangkan seperti apa keindahannya. Bukit Panguk Kediwung tepatnya terletak di Kabupaten bantul, Kecamatan Mangunan, Desa Mangunan, Dusun Kediwung, jadi jelas sekali pengambilan nama wisata baru ini berdasarkan nama daerah tersebut. Sebenarnya, nama wsiata ini adalah Puncak Bukit lawang, namun justru “ketelah” Bukit Panguk Kediwung. Lokasi Bukit Panguk Kediwung ini sekitar 2 km dari Kebun Buah Mangunan, jadi jelas sekali rute menuju TKP dapat mengikuti arah ke kebun buah, namun bagi yang belum pernah menjelajah Negara Dlingo, nanti akan kami berikan detailnya.
Rute Menuju Bukit Panguk Kediwung Dlingo
Keindahan dan Fasilitas di Bukit Panguk Kediwung
Keindahan yang ditawarkan oleh objek wisata bukit panguk Kediwung ini adalah pemandangan panorama alam pegunaungan yang masih hjau. Deretan pegunungan Sewu perbatasan Kabupaten Bantul dan Gunung Kidul memang terhampar di depan mata. Melalui gardu pandang yang dibangun oleh pengelola setempat (Pokdarwis) akan memanjakan pengunjung dengan nuansa pegunungan yang masih asri. Gardu Pandang yang dibuat menjorok ke luar (red: jurang) juga memberikan banyak angle untuk mengambil spot foto terbaik. Selain itu terdapat juga beberapa bangku dan gazebo untuk sekedar duduk duduk bercengkrama bersama teman atau keluarga. Ada juga beberapa warung makan makanan ringan. Tips bagi para pengunjung agar mendapatkan background foto seperti negeri di atas awan, maka sebaiknya berkunjung di pagi buta, atau sekitar subuh.
Sunrise di Bukit Panguk Kediwung
Harga Tiket masuk Bukit panguk Kediwung bantul
Objek wisata baru di bantul ini memang belum lama diresmikan dan dibuka untuk umum, baru sekitar bulan Mei 2016 lalu. Harga tiket masuk Bukit Panguk Kediwung masih gratis dan belum ada retribusinya. Pengunjung hanya perlu membayar biaya parkir sebesar Rp. 2.000/motor dan Rp. 5.000/mobil. Namun jika sobat traveler memiliki uang lebih, ada baiknya menyisihkan sedikit uang untuk dimasukkan ke kotak infak untuk pengembangan dan perawatan lokasi Bukit Panguk Kediwung. Bukit panguk Kediwung dibuka untuk wisata mulai pukul 05.00 – 18.00 WIB.
Negeri Di Atas Awan, Bukit Panguk saat pagi hari
Rute Menuju Bukit Panguk Kediwung
dari Jogja menuju ke Bukit Panguk Kediwung ini cukup mudah dijangkau. Rute menuju Bukit panguk Kediwung cukup mengikuti arah ke Kebun Buah Mangunan yaitu dari pusat Kota Jogja, ambil arah terminal Giwangan dan lurus saja ke arah selatan hingga ke Imogiri, dan sebelum arah Makam Imogiri ambil kanan, dari situ sudah ada petunjuk menuju ke Kebun Buah Mangunan, ikuti saja jalannya hanya satu arah. Jika sudah sampai di area Kebun Buah Mangunan, akan ada petunjuk arah ke Bukit Panguk Kediwung Dlingo, dari situ masih sekitar 2 km lagi, atau kalau masih kurang jelas silakan tanya warga di mana Dusun Kediwung. Jalan rute menuju Bukit Panguk Kediwung ini cukup ekstrim karena jalannya yang naik turun dan tidak rata, disarankan untuk menggunakan sepeda motor dengan kondisi prima.

Foto : Dokumentasi Member Pecinta Obyek Wisata Yogyakarta
Fotografer : Ariv

Sabtu, 26 November 2016

PUNCAK WATU LAWANG DLINGO BANTUL YOGYAKARTA | POWY_YOGYAKARTA.COM

Selalu ada yang baru di Jogja. Setelah heboh dengan Hutan Pinusnya, kini Jogja juga menawarkan spot foto baru yang nggak kalah cantiknya. Watu Lawang namanya. Apa saja yang menarik dari objek wisata hits yang satu ini? Yuk tengok bersama!
Watu Lawang berada di kawasan Desa Wisata Mangunan, yang terletak di perbukitan Dlingo. Perbukitan hijau ini masuk dalam wilayah Kabupaten Bantul, kabupaten yang berada di sisi selatan Jogja. Selain menawarkan hijau dan sejuknya pemandangan, ternyata ada hal lain yang ditawarkan oleh objek wisata yang tengah hits ini.
Mungkin mendengar nama Watu Lawang bukan merupakan hal baru lagi. Pasalnya di Gunung Kidul juga memiliki pantai indah dengan nama serupa, Watulawang. Dalam bahasa Jawa, watu berarti batu dan lawang berarti pintu. Dengan berbagai keindahan yang ditawarkan, Watu Lawang ibarat “pintu” untuk menikmati keindahan alam yang sebenarnya.
Seperti halnya berbagai destinasi wisata lainnya, Watu Lawang juga menawarkan spot foto yang oke punya. Salah satu yang kini tengah menjadi perbincangan media adalah jembatan bambu yang berada di Watu Lawang ini. Pasalnya jembatan bambu ini ibarat jendela untuk menikmati area perbukitan yang berada di samping kawasan wisata Watu Lawang.
Tidak seperti lokasi lainnya yang kerap digunakan untuk selfie, foto di puncak Watu Lawang paling oke jika diambil dari arah belakang, dengan posisi wisatawan yang tengah asyik menikmati pemandangan. Dengan pose ini , foto akan terlihat begitu eksklusif.Meski terlihat begitu menawan, namun pastikan Anda untuk selalu memperhatikan faktor keselamatan, baik saat berada di perjalanan ataupun saat akan berfoto di jembatan kayu ini!
Karena berada di area Desa Wisata Mangunan, tentu saja Anda harus melalui akses jalan khas pegunungan yang cukup berliku. Belum lagi jika pengunjung sedang membludak, tentu saja spot foto ini juga akan dikunjungi banyak wisatawan. Selain jaga diri, jangan lupa untuk antri!
Tiket: 3K
Alamat: Desa Mangunan, Kecamatan Slingo, Kabupaten Bantul, Jogja
Rute: Pertigaan Sebelum Simpangan Menuju Hutan Pinus – ambil kanan – ikuti papan penunjuk arah

GOA JOMBLANG GUNUNGKIDUL | POWY_YOGYAKARTA.COM

Bagi anda pecinta Wisata Alam di Jogja yang lebih menantang . Tak ada salahnya mencoba mengeksplore ke Wisata Goa Jomblang yang beralamat di Gunung Kidul , Daerah Istimewa Yogyakarta. Goa ini sangat cantik karena cahaya matahari yang hanya masuk segaris di Goa ini bak pesona Cahaya Surga yang sangat menawan. Untuk bisa mengulik lebih dalam salah satu Wisata Goa yang ada di Wisata Jawa ini memang di butuhkan keberanian dan kesiapan mental yang tinggi melihat medannya yang bisa dikatakan ekstrim.
Selain membutuhkan keberanian tinggi, untuk menelusuri Goa Jomblang Gunungkidul juga diperlukan penguasaan teknik Single Rope Technique (SRT) atau tali tunggal. Siapapun yang mengadakan kegiatan caving di Goa Jomblang ini wajib untuk mengenakan peralatan khusus yang memenuhi standar keamanan caving sebelum menyusuri goa vertikal ini. Selain teknik SRT, Anda juga wajib didampingi oleh ahli atau penelusur goa berpengalaman.
Goa Jomblang Gunungkidul termasuk jenis goa vertikal dengan tipe “Collapse Doline” yang terbentuk dari peristiwa amblasnya tanah ke dasar bumi beserta vegetasinya pada ribuan tahun lampau. Runtuhan dari peristiwa alam tersebut akhirnya membentuk “sinkhole” atau sumuran menganga, yang dalam bahasa Jawa lebih populer disebut Luweng. Karena memiliki mulut goa yang luas dan cukup besar (kurang lebih 50 meter), maka mulut Goa Jomblang sering juga disebut Luweng Jomblang.
Goa Jomblang Gunungkidul memiliki ketinggian beragam, mulai dari 40 meter hingga 80 meter dari bibir ke dasar goa. Jika Anda baru pertama kali berpetualang di goa vertikal ini, direkomendasikan untuk mencoba yang paling pendek terlebih dulu. Alamat lengkap dari Goa Jomblang berada di Padukuhan Jetis Wetan, Desa Pacarejo, Kec. Semanu, Kab. Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

Jumat, 18 November 2016

PUNCAK KOSAKORA GUNUNGKIDUL | POWY_YOGYAKARTA.COM

Bukit Kasokara menjadi tujuan liburan di Gunung Kidul selanjutnya, lokasinya berada 2 KM dari sebelah timur pantai Drini. Di Bukit ini terdapat pemandangan yang sangat menakjubkan, yang terdiri dari hamparan rumput hijau yang bisa memberikan kesejukan.
Bukit ini tidak terlalu tinggi, kira-kira 50 meter saja. Namun setelah kita sampai di atas puncak bukit ini maka hamparan pantai Ngrumput, Drini, Kukup, Baron akan terlihat indah dari bukit ini. Dari hamparan pantai-pantai tersebut, kita bisa menikmati keindahan gelombang ombak, kelok-keloknya karang pantai dan birunya laut serta hijaunya rumput.
Tempatwisata.com

CURUG KEMBANG SOKA KULONPROGO | POWY.COM

Diantara terbilang daerah wisata menakjubkan di Daerah Istimewa Jogyakarta, tersebutlah Air Terjun Kembang Soka ( sering disebut juga air terjun Mbang Soka). Ia terletak di Padukuhan Gunung Kelir, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.
Surga kecil ini muncul seolah oasis di dalam luasnya gurun, menghadirkan keindahan tanpa polesan, bagaikan anak gadis baru tumbuh dewasa. Letaknya yang setengah tersembunyi dibalik rimbunan hutan membuatnya bagaikan surga yang menjelma, pemandangan nya memuaskan mata, suara gemuruh air nya menenangkan jiwa. Meski sendirian, kita tidak merasakan sepi.
Ia dinamai Kembang Soka, karena asal dari salah satu sumber mata air nya adalah berasal dari bawah tanah dimana banyak tumbuh bunga soka di atasnya. Dan secantik bunga soka, air terjun ini memiliki keistimewaan tersendiri. Taburan air nya yang selain menyegarkan mengingat ia berada di desa Jatimulyo yang merupakan bagian dari barisan perbukitan Menoreh, juga jernih dan memiliki dua warna, perpaduan antara warna putih dan hijau toska nan lembut.
Air terjun ini berada pada posisi tertinggi di antara lokasi air terjun lain di sekitarnya, tidak heran tumpahan air nya sedemikian deras sehingga dapat dijadikan sumber pengairan bagi warga sekitar. Yang lebih unik lagi adalah bebatuan di sekitar air terjun tersebut, dimana kita bagai menyaksikan film fantasi hidup saat melihat bebatuan.
Warna terang kekuningan yang bermunculan dari dasar sungainya, saling menonjol membentengi kucuran air pada salah satu bagiannya, sementara jika kita menoleh ke samping kanan dan kiri kearah tebing di sekitar air terjun, kita menemukan bebatuan berwarna pekat kemerahan.
Air terjun ini hasil dari pertemuan tiga sumber air, yaitu mata air Kembang Soka (Toyotombo) yang seperti saya sampaikan diatas pada akhirnya menjadi nama air terjun ini, mata air Tuk Jaran atau dapat diartikan sumber rezeki, yang dijadikan warga tidak hanya untuk berwisata tetapi juga mencari berkah, dan juga mata air Kalimiri.
Ketiga mata air ini menjelma menjadi aliran tiga air terjun kecil setinggi kurang lebih 5 meter, 15 meter dan 30 meter. Ketiganya kemudian bertemu pada satu aliran terbesar setinggi kurang lebih 40 meter.
Wisata air terjun ini terbilang masih baru dikelola secara serius sebagai obyek wisata yang menjadi potensi pendapatan daerah, usianya baru kurang lebih satu tahun. Sebelumnya, ia merupakan harta milik warga yang dibiarkan tumbuh secara alami.
Wilayah keseluruhan obyek wisata ini cukup luas, yaitu kurang lebih sekitar lima hektar. Tampak beberapa bagian sekitar kawasan ini masih tertutup hutan dan ada bagian yang sudah lebih tertata, agar memudahkan akses bagi pengunjung sekaligus menciptakan kenyamanan bagi mereka yang berwisata.
Contohnya adalah terdapatnya beberapa warung yang dibuka warga sekitar menyediakan berbagai makanan ringan. Pada salah satu bagian dari lokasi wisata ini juga terdapat beberapa jembatan bambu yang memungkinkan wisatawan dapat lebih mendekat ke area sungai.
Jembatan ini juga sekaligus membantu mempermudah wisatawan menikmati pemandangan sekitarnya, menjelajah lokasi yang sulit dijangkau pejalan kaki, selain itu, lokasi jembatan bambu ini cukup indah untuk lokasi berfoto.
Untuk mencapai lokasi air terjun ini, saat ini sudah terbilang lebih mudah, meskipun membutuhkan usaha. Tempat ini beralamat di di Jalan Sermo, Girimulyo, Daerah Istimewa Jogyakarta. Wisatawan yang berniat ke obyek wisata ini, sebaiknya mempersiapkan fisik yang cukup prima, karena diperlukan perjalanan kaki yang cukup panjang.
Pertama-tama, yang menjadi pencarian utama wisatawan adalah Desa Jatimulyo dimana menuju desa ini dapat diakses menggunakan kendaraan bermotor. Sesampainya di desa tersebut, sudah cukup banyak petunjuk arah yang sengaja dibuat warga untuk membantu wisatawan, namun kita harus berhati-hati dikarenakan beberapa wilayah yang lokasinya menurun tajam atau terdapat kerusakan jalan sebelum akhirnya sampai pada pintu masuknya.
Dari sini, wisatawan harus mulai berjalan kaki. Kendaraan roda dua maupun lebih dapat dititipkan pada warga maupun pengelola parkirnya dengan membayar Rp.1000,00 saja, sedangkan untuk menikmati obyek wisata nya kita hanya diwajibkan membayar biaya retribusi kepada warga yang sekaligus menjadi pihak yang mengelola wilayah ini sebesar Rp.3000,00 saja.
Tentu saja masih banyak yang perlu diperbaiki bahkan mungkin dibongkar untuk ditata kembali terkait obyek wisata ini, dan hal ini diperlukan kerjasama yang utuh dari pemerintah daerah dan warga sendiri. Seperti misalnya infrastruktur jalan dan aksesnya, petunjuk jalan yang lebih tertata rapi atau fasilitas rumah makan dan tempat beristirahat bagi wisatawan.
Namun bagi kita wisatawan dan pengunjung juga sebaiknya ikut berperan serta di dalamnya, dengan mempromosikan tempat wisata indah ini, selain untuk memperluas wawasan kita terhadap keindahan negeri kita juga membantu warga sekitar untuk memperoleh penghasilan lebih, namun sekaligus menjaga keasriannya tetap terjaga, jangan sampai surga ini berubah menjadi neraka, karena ulah kita sendiri
Photo By : Gigex Chelsea Aja
Powy.com

Senin, 14 November 2016

KARTS TUBING SELOKAN MATARAM YOGYAKARTA

Tubing Selokan Mataram Yogyakarta merupakan suatu wisata air terbaru yg berada di seputan selokan mataram dengan 1 buah ban karet per orang anda bisa menikmati suasana di Selokan Mataram . Beberapa atraksi air ini di potret langsung oleh tim pecintaobyekwisatayogyakarta.blogspot.com .
Kart Tubbing Selokan Mataram ini Start di Seyegan yang berada di dusun Mranggen, desa Margodadi, kecamatan Seyegan, kabupaten Sleman. Di sekitar tempat tersebut ada anak tangga turun menuju ke area tepi selokan. SELOKAN MATARAM yang berkedalaman 1 setengah meter tak membuat takut para peserta .Peserta yang sudah mengenakan pelindung kaki, pelindung tangan, alas kaki, dan jaket pelmpung langsung berjalan turun sambil membawa ban karet. Sebelum dimulai, pemimpin rombongan mengajak seluruh peserta untuk berdoa agar diberi keselamatan ketika melaksanaan tubing sungai (river tubing/mini rafting).
Jalur Selokan Mataram pertama yang dilewati memiliki arus sungai yang tenang karena lebarnya selokan. Peserta akan dihibur dengan suasana pedesaan yang berada di samping kanan dan kiri selokan.
Pada tengah-tengah perjalanan Tubing Selokan Mataram, peserta akan mendapat tantangan melewati lorong selokan sempit sepanjang 10-15 meter. Lorong selokan ini sebenarnya merupakan jembatan dimana dibagian bawah merupakan aliran sungai lain yang mengarah ke selatan sedangkan Selokan Mataram sendiri mengarah ke timur.
Perjalanan Tubing Selokan Mataram berakhir atau finish di sekitar dusun Nambongan, desa Tlogoadi, kecamatan Mlati, kabupaten Sleman. Peserta dipersilakan naik ke atas selokan dari tepian selokan yang terdapat anak tangga naik. Acara dilanjutkan dengan membersihkan diri dan mandi di kolam pemandian atau Sendang Temanten Nambongan yang letaknya cukup dekat dengan lokasi finish.

Salam PIKNIK